aku
melihat jalan panjang dari mataku menuju matamu
sejauh hujan ditaburkan tiap petang
dan kaca jendela dikaburkan
rindu bisa menjelma apa saja:
ia bisa jadi pohon sepanjang tepian
atau bus kota yang tiada lelah bekerja
aku melihat jalan panjang dari mataku menuju matamu
begitu hujan kelar, genangan ramai digelar
segala yang diluruhkan pepohonan menyimpan rahasia angin
–yang menghianati jendela:
dari kotamu kau juga sangat merindukanku
aku melihat jalan panjang dari mataku menuju matamu
bila lampu jalan dinyalakan
rindu menjadi kekanak-kanakan:
sesak dan basah di dadaku
barangkali, sesekali rindu perlu digertak
namun yang mampu hanya satu;
kertak-kertak kakimu di depan pintu
sejauh hujan ditaburkan tiap petang
dan kaca jendela dikaburkan
rindu bisa menjelma apa saja:
ia bisa jadi pohon sepanjang tepian
atau bus kota yang tiada lelah bekerja
aku melihat jalan panjang dari mataku menuju matamu
begitu hujan kelar, genangan ramai digelar
segala yang diluruhkan pepohonan menyimpan rahasia angin
–yang menghianati jendela:
dari kotamu kau juga sangat merindukanku
aku melihat jalan panjang dari mataku menuju matamu
bila lampu jalan dinyalakan
rindu menjadi kekanak-kanakan:
sesak dan basah di dadaku
barangkali, sesekali rindu perlu digertak
namun yang mampu hanya satu;
kertak-kertak kakimu di depan pintu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar